Setalah puluhan tahun Rere dan ayahnya tinggal bersama-sama akhirnya Papa ayahnya Rere meninggal dunia. Saking sedihnya Rere memakan semua buah pelem di ujung barat lahan, untuk meghilangkan rasa sedihnya. Ketika buahnya sudah habis Rere kebingungan , setelah bepikir panjang akhirnya ia bersiasat untuk menanam biji buah pelem tersebut di lahan kosong diujung barat. Saking suburnya.. dalam beberapa jam saja pohon pelem itu langsung tumbuh besar. Dan setiap 10 menit langsung tumbuh buahnya, lalu langsung ia makan. Setelah bertahun - tahun kemudian datang berbondong- bondong orang, karena tergiur dengan pelem-pelem yang tumbuh lebat. Untuk mengenang jasa Rere dan ayahnya Papa maka orang- orang tersebut memberi nama lahan yang sangat luas itu dengan nama Paparere karena dirasa kurang passs, maka diganti dengan nama Kota Pare. Dan lahan yang ditumbuhi buah mangga/pelem mereka beri nama Desa Pelem.
Sekian Asal -Usul Kecamatan Pare & Desa Pelem versi Dian Aris M., Terimakasih....!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar